Untuk Seseorang yang Bagiku Terlalu Sempurna dijadikan Kekasih

Aku tahu kamu pasti jenuh menunggu. 
Aku juga jenuh menunggu. Ya. Menunggumu,siapa lagi yang kutunggu. 
Kamu pasti juga jenuh menunggu kan? Aku tahu kamu tetap menunggu gadis yang begitu beruntung itu. Kamu jenuh,begitu pula dengan aku. 
Aku lelah.
Kamu juga
.
Terkadang aku bertanya-tanya siapakah gadis yang begitu beruntung itu.
Aku juga kadang iri kepada gadis itu. Pernah diam-diam aku membayangkan menjadi dia,menjadi orang yang kau cintai.. 
Ah betapa bahagianya seandainya itu terjadi. Tapi,aku tahu diri,itu tidak mungkin terjadi.
Dalam lelap aku selalu bermimpi. 
Ya,bermimpi bersamamu,bahagia sekali bersamanya. Jika bersamamu itu hanya bisa di dalam mimpi,bolehkah aku bermimpi untuk selamanya?
Aku sadar. Aku bukan seorang putri yang kau idamkan. 
Dan aku sadar ini kehidupan nyata bukan dongeng. Bukan dongeng seperti yang selalu kubaca waktu kecil. Yang selalu berakhir bahagia.
Tahukah kamu? Diam-diam aku merindukanmu...
Merindukan orang yang jelas-jelas merindukan orang lain..
Aku hanya bisa merindukanmu dalam diam,tanpa pernah mengucapkannya.
Karena aku tahu jika rindu ini terucap kamu akan semakin jauh dariku
Aku tak mau itu terjadi.
Aku tahu ini hanya sepihak.
Bahagiaku itu ketika bisa melihatmu tersenyum dari kejauhan
Seandainya aku menjadi orang yang bisa membuatmu tersenyum...
Aku bermimpi lagi..
Ya begitulah hidupku,selalu bermimpi
Ketika sahabat-sahabatku mengatakan aku harus melupakanmu,aku tak pernah bisa melakukannya.
Aku tahu,aku terlalu menyayangimu
Dan ketika aku mulai belajar melupakanmu
Bayangmu selalu hadir dalam pikiranku
Lantas aku harus bagaimana lagi?
Apakah aku harus melupakanmu?
Atau...
Haruskah aku tetap menantimu,menyayangimu dan membuat penantian ini menjadi sangat panjang?